Kemeriahan Acara Tradisional Ebeg di Desa Kasmaran: Kuda Lumping
Pada tanggal 20 Juli 2024, Desa Kasmaran kembali menggelar acara tradisional Ebeg yang selalu dinantikan oleh warga. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya melestarikan budaya lokal dan mempererat tali silaturahmi antarwarga. Ebeg, yang dikenal juga sebagai kuda lumping, menyajikan pertunjukan seni yang penuh magis dan keunikan, menarik perhatian tidak hanya warga desa tetapi juga para pengunjung dari luar daerah.
Acara yang berlangsung di lapangan Desa Kasmaran, Dusun Sokasari, ini dimulai sejak sore hari dengan sebuah pembukaan yang khidmat dan meriah. Pembukaan diawali dengan pemotongan tumpeng bersama warga, kepala desa, dan para tokoh masyarakat lainnya. Momen ini menjadi simbol rasa syukur dan harapan akan kelancaran acara serta keberkahan bagi seluruh warga desa.
Setelah pemotongan tumpeng dan waktu maghrib pertunjukan kuda lumping pun dimulai. Para penari yang menggunakan properti berupa kuda tiruan dari anyaman bambu memperlihatkan gerakan tari yang dinamis dan memukau. Gerakan-gerakan mereka yang enerjik dan penuh semangat diiringi oleh tabuhan gamelan yang menggelegar, menciptakan suasana yang penuh magis. Para penari juga menunjukkan keahlian mereka dengan atraksi-atraksi yang membuat penonton terpesona dan kagum.
Puncak acara terjadi pada malam hari, ketika suasana semakin mistis dan para penari mulai menunjukkan tanda-tanda kesurupan. Warga yang hadir dengan antusias menyaksikan momen ini dengan penuh keheranan dan ketakjuban. Penari yang kesurupan menampilkan gerakan-gerakan yang tidak biasa, seolah-olah berada di bawah pengaruh kekuatan gaib. Beberapa penonton yang ikut terbawa suasana juga merasakan sensasi magis yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.
